Selasa, 06 Oktober 2015

Juliari Berharap Paket Ekonomi Jilid 2 Bisa Atasi Ekonomi



Foto : Juliari P Batubara Komisi VI DPR RI Fraksi PDI Perjuangan 

Dari kanan : Juliari P Batubara , Prof Hendrawan dan  Alex Lukman saat konfrensi pers di ruang Fraksi PDI Perjuangan (29/9/2015)

Ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK) terjadi seiring melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat.
Anggota Komisi VI DPR Juliari Batubara mengakui melemahnya nilai rupiah memiliki dampak yang berantai.
Salah satu yang terkena dampaknya yakni industri yang menggunakan bahan baku impor. Dimana biaya pembelian bahan baku mereka langsung naik.
"Banyak industri cukup besar memiliki utang dalam basis US Dollar. Bahan baku naik dan mulai membayar utang Dollar dengan kurs melemah," kata Juliari di ruang Fraksi PDI Perjuangan, Jakarta, Selasa (29/9/2015).
Akhirnya, kata Juliari, keadaan tersebut membuat tingkat solvabilitas atau kemampuan perusahaan memenuhi kewajibannya menjadi terganggu.
"Ini sekarang sudah mulai terganggu, emiten terganggu, PHK di beberapa industri. Utang basis Dollar. Dia tidak bisa menaikkan harga ke konsumen," kata Politisi PDI Perjuangan itu.
Akibatnya terjadi PHK di sejumlah industri. PDIP, kata Juliari sebagai partai pendukung pemerintah menghidari adanya PHK tersebut.
Pihaknya pun menantikan kebijakan ekonomi yang dikeluarkan Presiden Joko Widodo agar lebih konkret menyelesaikan permasalahan.
Ia pun mengusulkan sejumlah hal agar dapat menyelesaikan persoalan saat ini.
"Kenapa BI tidak menurunkan suku bunga, atau corporate tax diturunkan. Pengusaha sudah berpuluh tahun tahan banting, tapi kurang diperhatikan pemerintah. Kalau paket banyak bingung implementasinya gimana, lemah di eksekusi. Kondisi saat ini semua pengusahan bersorak sorai kalau suku bunga diturunkan," ujarnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar