Selasa, 11 Februari 2014

Juliari: Dana Saksi Akal-akalan Partai Penguasa

Juliari P. Batubara saat membacakan kupon undian Jalan Sehat yang diselenggarakan dalam rangka Ulang Tahun PDI Perjuangan, Minggu 9 Februari 2014 (sumber: @RelawanJuaraSMG)

UNGARAN, suaramerdeka.com - Bendahara DPP PDI Perjuangan Juliari P Batubara mengatakan, warga di pinggiran atau jauh dari kota banyak yang belum mengetahui 9 April 2014 depan itu ada apa.
Termasuk dengan berbekal e-KTP dan surat pengantar dari domisili ternyata bisa mencoblos calon legislatif (Caleg) DPR RI dari luar wilayah.
Temuan tersebut, menurutnya banyak dijumpai saat dirinya melakukan kunjungan ke wilayah untuk melakukan konsolidasi internal.
"Saya kira KPU perlu sosialisasi lebih, jangan mengandalkan website karena warga pelosok jarang yang bisa mengakes jaringan internet," ungkapnya usai menemui kader di Ungaran, Kabupaten Semarang, Senin (10/2).
Khusus untuk dana saksi, lanjutnya, PDI Perjuangan yang paling pertama menolak. Pasalnya, tugas termasuk kebutuhan saksi semestinya menjadi tanggungjawab partai politik peserta Pemilu.
Kalau memang disetujui, pihaknya justru curiga ada sesuatu di balik itu semua.
"Itu akal-akalannya partai penguasa, dari awal memang tidak pernah dianggarkan. Dengan begitu tidak ada yang bertanggungjawab nantinya, apakah itu sama artinya dengan Bantuan Langsung Tunai Pileg atau bagaimana?" ujarnya.
Terlebih nilai anggaran yang ajukan menurutnya sangat fantastis, yakni Rp 700 miliar. Padahal dengan nominal tadi, setidaknya bisa dialokasikan ke keperluan lain yang lebih bermanfaat.
Misalnya, untuk tambahan sosialisasi menekan angka golongan putih (golput) selain yang dilakukan KPU dan awak media.
"Wajar bila rakyat resah, terlepas dari itu yang bisa merubah nasib bangsa adalah rakyat bukan partai politik," tandasnya.
Menanggapi upaya sosialisasi, Ketua KPU Kabupaten Semarang Guntur Suhawan mengatakan, pentingnya sosialisasi pemilu di seluruh lapisan masyarakat.
Dirinya tidak memungkiri jika fenomena pemilih di Kabupaten Semarang cenderung menurun dari periode sebelumnya.
"Untuk mewujudkan target partisipasi pemilih 80 persen, sosialisasi tidak cuma terbuka. Tetapi juga harus menggandeng elemen tertentu, akademisi, serta komunitas masyarakat," kata Guntur.
( Ranin Agung / CN37 / SMNetwork
sumber: http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2014/02/10/190543/Juliari-Dana-Saksi-Akal-akalan-Partai-Penguasa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar