![]() |
Juliari P. Batubara saat membacakan kupon undian Jalan Sehat yang diselenggarakan dalam rangka Ulang Tahun PDI Perjuangan, Minggu 9 Februari 2014 (sumber: |
UNGARAN, suaramerdeka.com - Bendahara DPP PDI Perjuangan Juliari P Batubara mengatakan, warga di pinggiran atau jauh dari kota banyak yang belum mengetahui 9 April 2014 depan itu ada apa.
Termasuk dengan berbekal e-KTP dan surat pengantar dari domisili ternyata bisa mencoblos calon legislatif (Caleg) DPR RI dari luar wilayah.
Temuan tersebut, menurutnya banyak dijumpai saat dirinya melakukan kunjungan ke wilayah untuk melakukan konsolidasi internal.
"Saya kira KPU perlu sosialisasi lebih, jangan mengandalkan website karena warga pelosok jarang yang bisa mengakes jaringan internet," ungkapnya usai menemui kader di Ungaran, Kabupaten Semarang, Senin (10/2).
Khusus
untuk dana saksi, lanjutnya, PDI Perjuangan yang paling pertama
menolak. Pasalnya, tugas termasuk kebutuhan saksi semestinya menjadi
tanggungjawab partai politik peserta Pemilu.
Kalau memang disetujui, pihaknya justru curiga ada sesuatu di balik itu semua.
"Itu
akal-akalannya partai penguasa, dari awal memang tidak pernah
dianggarkan. Dengan begitu tidak ada yang bertanggungjawab nantinya,
apakah itu sama artinya dengan Bantuan Langsung Tunai Pileg atau
bagaimana?" ujarnya.
Terlebih nilai anggaran yang ajukan
menurutnya sangat fantastis, yakni Rp 700 miliar. Padahal dengan nominal
tadi, setidaknya bisa dialokasikan ke keperluan lain yang lebih
bermanfaat.
Misalnya, untuk tambahan sosialisasi menekan angka golongan putih (golput) selain yang dilakukan KPU dan awak media.
"Wajar bila rakyat resah, terlepas dari itu yang bisa merubah nasib bangsa adalah rakyat bukan partai politik," tandasnya.
Menanggapi
upaya sosialisasi, Ketua KPU Kabupaten Semarang Guntur Suhawan
mengatakan, pentingnya sosialisasi pemilu di seluruh lapisan masyarakat.
Dirinya tidak memungkiri jika fenomena pemilih di Kabupaten Semarang cenderung menurun dari periode sebelumnya.
"Untuk
mewujudkan target partisipasi pemilih 80 persen, sosialisasi tidak cuma
terbuka. Tetapi juga harus menggandeng elemen tertentu, akademisi,
serta komunitas masyarakat," kata Guntur.
(
Ranin Agung / CN37 / SMNetwork )
sumber: http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2014/02/10/190543/Juliari-Dana-Saksi-Akal-akalan-Partai-Penguasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar