SEMARANG, suaramerdeka.com – Persaingan dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2018, bakal lebih ketat dan panas. Tak terkecuali di Jateng. Pasalnya, pilkada tersebut mendekati momentum pemilihan presiden dan wakil presiden, serta pemilihan legislatif (pileg) 2019.
“Persaingannya (Pilgub Jateng-red) akan lebih ketat, lebih ‘panas’ karena akan pilpres dan pileg. Namun, kami tetap optimistis menang,” kata Wakil Bendahara Umum DPP PDI Perjuangan, Juliari P Batubara, saat kunjungan kerja di Semarang, Selasa (13/6) malam.
Karenanya, sambungnya, pengurus tengah menyusun strategi dan perhitungan secara akurat, agar dapat kembali memenangi Pilgub jateng. Penjaringan bakal calon akan segera dilakukan untuk menentukan bakal cagub dan cawagub yang akan diusung pada 2018.
“Kami akan jaring sebanyak-banyaknya bakal calon, bisa saja dari internal partai. Dari eksternal partai juga dibolehkan ikut penjaringan,” ujarnya.
Sebelumnya, KPU RI sudah menetapkan tanggal pencoblosan Pilkada Serentak 2018, yakni pada 27 Juni 2018. Tahapan Pilkada serentak 2018 akan dimulai 10 bulan sebelum hari pencoblosan. Hal itu, berarti tahapan sudah dimulai Agustus 2017.
Pilkada serentak tahun 2018 akan lebih besar daripada pilkada sebelumnya. Sebanyak 171 daerah akan berpartisipasi pada ajang pemilihan kepala daerah tahun depan. Dari 171 daerah tersebut, ada 17 provinsi, 39 kota, dan 115 kabupaten. Beberapa provinsi di antaranya Jabar, Jateng, dan Jatim.
Di sisi lain, Anggota DPR RI Komisi VI ini, juga mengingatkan kepada pemerintah daerah untuk mempererat komunikasi antar komponen masyarakat. Dia tidak ingin, pengalaman Pilkada DKI Jakarta yang terus menjadikan perbedaan terutama agama, sebagai komoditas politik, juga terjadi pada Pilgub Jateng.
“Pemda harus lebih sering turun untuk mendinginkan masyarakat. Terus sosialisasikan bahwa semua bersaudara. Bersatu dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di bawah Pancasila. Ini harus dilakukan agar rakyat tidak mudah dipecah-belah,” tegasnya.