Rabu, 25 Maret 2015

Undip Gelar Rapat Dengar Pendapat Undang Juliari P Batubara anggota MPR RI

Semarang – Sejumlah mahasiswa dan dosen mengikuti Rapat Dengar Pendapat 4 Pilar Kebangsaan dan Ketetapan MPR RI Sabtu (14/3) malam lalu. Acara yang diadakan di Gedung Program Pasca Sarjana Ilmu Komunikasi Universitas Diponegoro ini turut mengundang Juliari P. Batubara (anggota MPR RI) dan Dr. Redyanto Noor, M. Hum. (Dekan Fakultas Ilmu Budaya Undip) sebagai pembicara. Acara yang dimoderatori Dr. Adi Nugroho, M. Si. ini membahas mengenai Empat Pilar Kebangsaan Republik Indonesia, yaitu: Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhineka Tunggal Ika.

Dalam kesempatan tersebut, Juliari P. Batubara menjelaskan mengenai sejarah pencetusan pilar kebangsaan. Menurutnya, Pancasila yang berisi lima sila, dapat diperas menjadi tiga inti, yang kemudian jika diperas lagi dapat menjadi satu inti, yaitu: Gotong Royong. Ia juga mengatakan,”Empat Pilar Kebangsaan kita ini adalah cara hidup Bangsa Indonesia”. Di akhir, Juliari P. Batubara mengingatkan bahwa sebagai orang Indonesia, sebagai Bangsa Indonesia, harus punya cara hidup dan cara hidup kita adalah empat pilar tersebut.

Di kesempatan kedua, Dr. Redyanto Noor, M. Hum. menyampaikan materi mengenai Empat Pilar Kebangsaan dan Cinta Budaya. Menggaris bawahi empat pilar sebagai konstruksi budaya, Dr. Redyanto Noor, M. Hum. menyetujui pandangan bahwa empat pilar adalah cara hidup. Namun, yang menarik adalah kutipan dari Triyanto Triwikromo yang disampaikan dalam materinya, “Jika Bangsa dan Nasionalisme hanyalah fiksi, apakah Kita akan tetap mencintai Negara?”

Dr. Redyanto Noor, M. Hum. menjelaskan mengenai mitos sebagai konstruksi budaya pengawetannya harus diwariskan kepada pemilik budaya berikutnya, yakni generasi baru penguasa budaya yang akan datang. Ia juga mengungkapkan bahwa dunia virtual teknologi informasi dapat dimanfaatkan dalam memahamkan ideologi empat pilar kebangsaan pada masyarakat, sesuai dengan keadaan saat ini.

Usai kedua pembicara menyampaikan materi, diskusi dibuka dalam dua termin. Pada acara yang diadakan selama kurang lebih dua jam tersebut, turut diserahkan pula bantuan dari Juliari P. Batubara untuk sejumlah pegiat dan aktivis, baik lingkungan hidup, maupun kesenian.

Juliari : Cara Bernegara Sekarang Sudah Rusak

SALATIGA - Anggota DPR RI komisi VI Juliari P Batubara menegaskan bahwa sekarang ini cara bernegara sudah rusak dan perlu pembenahan yang serius. 

"Cara bernegara kita sudah rusak sistemnya dan kami bekerja keras untuk melakukan pembenahan. Hanya saja sulitnya mencari kata mufakat di DPR sulit. Sebab kekuatan partai politik sekarang ini hampir seimbang. PDI Perjuangan kurang lebih 20 persen mencari dukungan sulit," tandas Juliari saat reses dan sosialisasi 4 pilar kebangsaan di Gedung Bhineka Tunggal Ika, DPRD Salatiga, Jumat (13/3) .

Terkait usulan tokoh masyarakat di Salatiga, soal adanya penataran Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4), Juliari yang juga anggota Komisi 6 DPR-RI, menyatakan pihaknya akan bekerja keras untuk mengadakan kembali, meski formatnya berbeda tetapi mengedepankan Pancasila.

Pengurus DPP PDI Perjuangan ini, mengungkapkan apakah sampai sekarang ada pemikiran bagaimana sulitnya pendahulu Bangsa Indonesia ini menyatukan 17.000 pulau dengan perjuangan dan meletakkan landasan negara ini. 

"Bangsa kita memiliki budaya yang tinggi dibanding negara lain dan pandangan hidup bangsa ini bukan dari adat istiadat bangsa lain. Harus dipertahankan Pancasila agar tetap menjadi ruh dalam bernegara," tandas Juliari. 

Sosialisasi ini diikuti oleh 100 tokoh masyarakat di Salatiga dan anggota DPRD Kota Salatiga. 

Jumat, 20 Maret 2015

Yang Dicari Soto

MESKI telah sukses melenggang ke Senayan dan menjadi anggota Komisi VI DPR dari Dapil Jateng I, Juliari Peter Batubara (42) tak pernah lupa dengan kota Semarang. Setiap berkunjung ke Kota Lunpia, lulusan Chapman University, California ini selalu menyempatkan diri untuk mencari soto khas Semarang.

”Paling sering makan soto di Pak Man, Mugas dan Soto Bangkong. Setidaknya dua bulan sekali saya sempatkan diri ke Semarang,” katanya.

Kegemarannya makan soto berawal ketika dia mencalonkan diri sebagai caleg DPR dari PDI Perjuangan pada Pileg 2014. Dia ditempatkan di Daerah Pemilihan (Dapil) I Jawa Tengah yang meliputi Kabupaten Kendal, Kota Semarang, Kota Salatiga, dan Kabupaten Semarang.

”Saat pileg, saya sering sarapan soto. Jadi kebiasaan, sarapan harus soto. Tapi soto Semarang ternyata berbeda rasa dari soto di Jakarta. Karena itu setiap mampir ke Jawa Tengah, saya sempatkan mencari soto khas Semarang,” tuturnya. 

Senin, 16 Maret 2015

Negara Bisa Miskin

Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan komisi VI , Juliari P. Batubara mengkritisi pemerintahan dan mendesak Pemerintahan Jokowi untuk tegas mewujudkan ‘kedaulatan’ rupiah menyusul terus melemahnya nilai tukar rupiah terhdap dollar Amerika Serikat.

Menurutnya,( Juliari ) ‘rezim’ devisa terbuka yang berlaku saat ini sangat tidak menguntungkan. Karena uang asing keluar masuk dengan bebasnya. Kalau situasi ini terus-menerus dibiarkan, menurut Juliari P. Batubara, lama-lama negara ini bisa menjadi miskin.

Profil Juliari P Batubara


Informasi pribadi
Tempat Lahir
Tanggal Lahir 22/07/1972
Alamat Rumah
No Telp
Informasi Jabatan
Partai PDI Perjuangan
Dapil Jawa Tengah I ( kota semarang , kab semarang , kota salatiga , dan kab kendal )
Komisi VI DPR RI  - Perdagangan, Perindustrian, Investasi, Koperasi, UKM & BUMN, Stadarisasi Nasional


Latar Belakang
Pendidikan
Perjalanan Politik
Visi dan Misi
Program Kerja
Sikap Politik
RUU Pilkada (2014)
UU MD3 (2014)
Paripurna Voting Paket Pimpinan DPR 2014-2019
Latar Belakang
Setelah lulus dari SMA pada tahun 1991, Ari lantas memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya di negeri Paman Sam, Amerika Serikat. Ia mengenyam bangku kuliah di Riverside City College dan kembali melanjutkannya di Chapman University, California. Setelah lulus tahun 1997, Ari langsung kembali ke tanah air dan mulai masuk ke perusahaan sang ayah pada tahun 1998. 

Setelah menamatkan pendidikan di Amerika, tahun 1998, Ari memang langsung ikut dalam perusahaan yang didirikan sang ayah. “Tapi saya mulai dari jenjang bawahlah,” aku Ari. Sebagai anak tertua, ayahnya memang sengaja mempersiapkan Ari untuk meneruskan bisnis keluarga. Keinginan tersebut disambut baik oleh Ari sendiri. “Awalnya saya diajak untuk membesarkan perusahaan keluarga,” ungkap Ketua RW di lingkungan rumahnya ini. Saat pertama kali masuk, ia mengaku hanya digaji sekitar Rp 1 juta. Kendati demikian, Ari banyak belajar tentang penerapan manajemen perusahaan di kehidupan nyata setelah puas menimba ilmu di bangku kuliah.

Barulah sejak tahun 2003, Ari dipercaya sang ayah untuk memimpin perusahaan yang memproduksi pelumas ini. Sebagai perusahaan swasta pertama dan terbesar yang memproduksi pelumas, Ari memang banyak menorehkan prestasi tersendiri dari segi bisnis dan perusahaan. Awal ketika masih dipegang oleh sang ayah, perusahaan tidaklah terlalu ketat dalam pelaksanaan manajemen di dalam tubuh perusahaan.

Pendidikan
SMP ASISI Jakarta Selatan
SMAN 8 JAKARTA
Riverside City College
Chapman University, California

Perjalanan Politik
Pengurus DPP PDI Perjuangan sebagai Wakil Bendahara

Visi dan Misi
Belom Ada

Program Kerja
Pemerintah perlu memikirkan pelaksanaan pemilihan umum di berbagai tingkat yang tidak membutuhkan anggaran besar.
Olahraga : 
http://soccer.sindonews.com/read/2013/09/28/58/788549/jualiari-p-batubara-janjikan-bantu-psis

http://olahraga.kompas.com/read/2011/12/11/07521989/Juliari.P.Batubara.Bangun.Sarana.Olahraga

http://www.spot-review.blogspot.com/2013/07/juliari-p-batubara-selamatkan-psis.html
 
http://berita.suaramerdeka.com/legalitas-tempat-ibadah-akan-diperjuangkan/
 
http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/reses-juliari-beri-penghargaan-warga/

http://m.jpnn.com/news.php?id=261222

http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/umkm-keluhkan-kesulitan-dapatkan-modal-usaha/

Sikap Politik
RUU Pilkada (2014)

Menolak UU Pilkada dengan pasal inti bahwa Kepala Daerah dipilih oleh DPRD, karena bersikap mendukung pilkada langsung oleh rakyat
 

UU MD3 (2014)

Menolak revisi UU MD3
 

Paripurna Voting Paket Pimpinan DPR 2014-2019


Juliari P Batubara Akan Memperjuangkan Legalitas Tempat Ibadah

Legalitas keberadaan tempat ibadah di berbagai wilayah akan diperjuangkan. Pernyataan tersebut disampaikan Anggota Komisi VI DPR RI, Juliari P Batubara saat menyambangi warga Kecamatan Tuntang di kediaman Romo Pujianto, Jumat (13/3).

Menurut Juliari, dirinya secara pribadi maupun fraksi akan mengusulkan revisi surat keputusan bersama (SKB) tiga menteri yang mengatur masalah tadi.

“Kita harus menjaga hubungan di masyarakat agar sesuai dengan Pancasila. Mungkin perlu direvisi, termasuk persyaratan ketika mendirikan tempat ibadah dipermudah,” katanya.

Keluhan serupa, lanjutnya, juga disampaikan masyarakat ketika dirinya berkunjung ke berbagai wilayah di Jawa Tengah. Seperti di Kota Semarang dan Kota Salatiga.

“Fraksi kami kecewa karena telah mengusulkan undang-undang kerukunan beragama tetapi tidak masuk dalam 37 prioritas program legislasi nasional,” terangnya.

Agar upaya yang dilakukan berjalan mulus, politisi PDIP ini akan meminta Menteri Dalam Negeri dan Menteri Hukum dan HAM mengkaji ulang usulan tadi. Terlepas dari itu, Juliari menganggap hal ini memang tergolong sensitif karena menyangkut kerukunan antar umat beragama.

“Saya akan mendorong beliau berdua, kalau bisa ya SKB tadi dicabut saja untuk diganti yang lebih sesuai,” tegasnya.

Saat bertemu warga di Tuntang, Wakil Bendahara DPP PDIP ini pun mencoba menjaring informasi. Dalam paparannya dia juga menginformasikan tentang dana bantuan yang bisa dikucurkan melalui koperasi.

Saat Reses Juliari P Batubara Turun Ke Dapil

Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Komisi VI Juliari P Batubara turun ke dapil jateng satu di kab semarang, Juliari juga menyerap aspirasi dan berdiskusi dengan warga desa tlogo , Setelah dengan diskusi dengan warga di desa Tlogo Juliari P Batubara melanjutkan pertemuan dengan kader PDI perjuangan dalam pertemuan dengan kader PDI Perjuangan kab semarang Juliari P Batubara mengatakan bahwa ” PDI Perjuangan TIDAK HANYA butuh kader yg cuma pintar saja, tetapi kami ( PDI Perjuangan ) lebih butuh yang loyalitas”. Kunjungan Juliari P Batubara di kab semarang adalah Di daerah pimilihan satu jateng dimana Juliari P Batubara terpilih sebagai DPR RI dan dalam rangkain agenda kerja sebagai anggota dewan yang saat ini sedang reses.

Anggota DPR RI Juliari P Batubara Sosialisasikan Empat Pilar Kebangsaan

Masa reses DPR RI dimanfaatkan anggota  Komisi VI Juliari P Batubara untuk bertemu warga yang dikemas dalam kegiatan dengar pendapat dan sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Gedung DPRD Salatiga, kemarin.

Kegiatan dihadiri ratusan orang yang berasal dari berbagai elemen masyarakat. Pembicara lain Rektor Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Prof Pdt John A Titaley ThD.

Dalam kesempatan itu, anggota DPR RI dari PDIP itu memberikan penghargaan kepada masyarakat Salatiga yang berprestasi di bidangnya masing-masing.

Tercatat sembilan orang yang mendapatkan penghargaan itu masing-masing Slamet Wahono (tukang sol sepatu di Pasaraya I), Rasiman (penjual rica-rica di Patimura), Suwarno (penjaga batu prasasti Plumpungan), Wahyu Nuraini (peraih medali emas PON Remaja 2014), Methalia Widya (medali perunggu olimpiade catur pelajar), Renald Rahardian (finalis OSN Fisika SMP), Joko Subarno (tukang parkir), Wildan Mauzakawali Septian (Juara khotbah Jateng-DIY), Anisa Syamfatikha (kader kesehatan remaja juara I Jateng). Mereka mendapatkan sejumlah uang tunai.

Dalam arahan tentang sosialisasi empat pilar kebangsaan, Juliari mengatakan bahwa untuk lebih memberikan wawasan tentang kebangsaan, perlu empat dasar yang harus dipahami masyarakat berbangasa dan bernegara.

Empat pilar itu adalah Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah konstitusi negara, Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan bentuk negara, dan Bhinneka Tunggal Ika adalah semboyan negara.

Mengenai Perda wawasan Kebangsaan di Salatiga, Juliari memuji inisiatif dari DPRD itu. Pihaknya akan mengusulkan ke pimpinan MPR agar daerah lain bisa mencontoh salatiga.

Juliari P Batubara Tolak mobil Dinas

JAKARTA - Berbagai janji diungkapkan para anggota DPR RI periode 2014-2019 yang baru dilantik pada Rabu, (1/10). Seperti anggota DPR RI dari PDI Perjuangan, Juliari Batubara, yang menyatakan menolak rumah dan mobil dinas yang sedianya telah disiapkan untuk semua anggota dewan.

Padahal, Setjen DPR RI akan menyiapkan dana bantuan untuk pembelian kendaraan dinas anggota dewan denegan nominal di bawah Rp 150 juta. Namun, Juliari tetap enggan menerimanya.


"Seandainya ada, saya kan punya mobil lebih dari satu. Jadi enggak perlu saya ambil. Rumah dinas juga mungkin enggak saya ambil. Karena rumah saya enggak jauh dari DPR," tutur Juliari.

Juliari mengaku memiliki rumah di Jakarta sejak dulu sehingga lebih menikmati rumah sendiri. Ketika ditanya soal komitmennya selama bekerja di DPR, Juliari mengaku ia akan bekerja sungguh-sungguh.

"Kita harus ingat bahwa, kita berada di DPR ini untuk mewakili rakyat. Kita tidak boleh main-main. Tidak boleh sembarangan," tutur anggota DPR dari Dapil Jawa Tengah I ini.

Untuk menghindari kasus korupsi, ia juga menegaskan agar anggota DPR RI mempertanggungjawabkan setiap uang gaji dan tunjangan yang diterimanya selama menjabat. Ia pun mengaku tak masalah jika ada aturan yang mengharuskan anggota DPR untuk melaporkan keuangannya secara rinci.

"Harus dimulai dari diri kita sendiri. Kalau sampai tersangkut korupsi harus langsung mengundurkan diri. Tapi jangan sampai. Amit-amit," tandas Juliari.